Hikayat Cinta yang Tak Pernah Tua


 

Apa ada kita satu inspirasi dalam cinta? Dalam banyak cerita cinta, umpama yang digembor-gemborkan group Disney yang selalu berpatokan pada figur putri serta pangeran, atau yang tersohor Romeo serta Juliet, sering membebankan wanita serta lelaki muda untuk objek narasi. Cinta ditempatkan pada sebuah wadah dengan pengertian rawan rusak serta menua seperti fisik yang muda, cantik-tampan serta bunga-bunga yang cantik. Benar-benar muda, berkobar-kobar serta tanpa ada pengalaman yang diambil kesimpulan jadi "happily ever after". Memuakkan, kan?

Metode Dalam Memilih Provider Togel


Tapi Benny Arnas, seorang satrawan asal Lubuklinggau, Sumatera Selatan memberikan kita sudut pandang tidak sama mengenai cinta. Lelaki 33 tahun ini memvisualisasikan cinta untuk 'sesuatu' yang tidak sempat tua, selamanya. Seperti menu, Benny menyediakan 12 paket narasi cinta berada di Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu serta Jambi.


Mencium bunga Kecubung


Hikayat cinta yang tidak sempat tua dalam buku ini ialah cinta yang umurnya benar-benar panjang, bersambung sampai beberapa ribu tahun ke belakang. Dia memiliki kandungan filosofi mengenai arti 'rupawan' untuk pengertian kecantikan yang menyukai sekali merayu manusia-manusia penggemar yang terkadang tidak sabar serta merintih selalu dengan kekurangan 'fisik' pacar mereka. Cinta pun tidak diambil kesimpulan untuk happily ever after seperti dongeng Disney, tapi dibikin mengambang serta penuh pertanyaan supaya pembaca sedikit menghidupkan rasa ingin tahunya bagaimana akhir buat semua penggemar.


Semasa beberapa bulan saya bawa buku ini kemana saja serta berupaya membacanya berkali-kali dimana saja sampai selanjutnya kucampakkan sesaat. Saya tidak tahu. Ke 12 hikayat dalam buku ini umpama spiral berduri yang memaksaku untuk pahami jalinan di antara yang riil, yang imajinasi, serta yang janji. Ceritanya menjadikan satu sekaligus juga memisahkan semasing tokoh serta kehidupannya di selama Sumatera, dari Belalau di Lampung Barat sampai Aceh Besar di Nanggroe Aceh Darussalam sana.


Ialah Samin, lelaki sebagai urat nadi dalam keseluruhnya narasi adalah veteran tua yang mempunyai cerita cinta berkelok. Tiap narasi memang berdiri dengan sendiri dengan plot serta tokoh semasing, tetapi semua entahlah kenapa terkait dengan Samin. Sebelumnya Samin si veteran melancong bersama-sama istrinya serta bis yang mereka naiki jatuh ke jurang. Pada kondisi tidak sadar kedua-duanya punya mimpi didapati beberapa orang rupawan. Samin berjumpa gadis cantik yang merayunya, serta istrinya didapati pemuda rupawan yang merayunya. Samin terpikat, sedang istrinya malah jaga rasa malu.


Tapi sebetulnya ke-2 yang rupawan itu ialah jiwa baik Samin serta Istrinya dimana mereka alami kecelakaan bis itu dua ribu empat ratus tiga puluh setahun lampau, mereka juga sama-sama menyunting lebih dari sepuluh ribu tahun kemarin. Apa sampai di sini anda pahami cerita ini? saya tidak terkecuali dengan hitung waktu dalam bilangan Ramadhan dimana ada angka 1000 tahun untuk 1 malam dari sana. Ya, mereka kecelakaan di bulan Ramadhan.

Hidup


Lantas waktu Samin lakukan perjalanan dari Lubuklinggau ke Jambi, dia berjumpa dengan lelaki Inggris Charles Miller. Merangkumun lakukan perjalanan bersama-sama melewati lembah serta bukit, serta menyukai burung murai. Charles yang kirim surat kepadanya sesudah Dia sampai di Inggris memperingatkannya pada orang Inggris lain namanya Morgan Mistee, pacar sama-sama tipe Samin waktu dia masih terbilang muda dahulu. Morgan ditembak mati kompeni waktu diketahui bergumul dengan Samin serta pilih mati untuk selamatkan Samin. Buat kompeni jalinan sama-sama tipe ialah dosa. Mulai sejak itu Samin pilih bergeriliya dari rimba ke rimba sampai Indonesia merdeka serta dia jadi veteran sambil bertani di kampung.


Nah, dalam narasi "Pohon Tanjung itu Hanya Sebatang" dikisahkan Samin yang veteran ini mempunyai anak namanya Misral yang minggat ke Aceh Besar, sebab saat itu Samin repot dengan Salma istri barunya. Samin type lelaki yang menyukai memburu-ngejar asmara serta telantarkan keluarga, serta kebun karet untuk kehidupannya. Samin rupanya apes kerana beristrikan Salma, wanita yang nyinyir, mengungkit harta ini-itu serta senang bergunjing.


Sesudah menceraikan Salma, Samin menikah dengan Marla wanita alim yang rupanya mempunyai anak gadis yang profesinya untuk pelacur di kota, bukan kuliah. Sesudah menikah dengan Rukiah untuk istri ke 4 yang tidak memberikannya apa-apa kecuali kenyinyiran, Samin terima berita dari menantunya Rosna jika Misral barusan wafat. Samin tua yang veteran cuma dapat memandangi muka putranya dari satu foto.


Di surga


Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE


Dalam narasi lain diceritakan, jika Samin sempat beristrikan Maisarah memiliki dua putra Mursal serta Badri. Tetapi kedua-duanya mati masih kecil. Maisarah yang tetap menanggung derita empat puluh hari saat melahirkan tidak lagi bernafsu layani Samin yang masih tetap ingin punyai turunan. Kecuali sakit, Maisarah berasa masih susah. Kedua-duanya berpisah.


Samin mempunyai rekan saat bergeriliya namanya Mukhlisin, lelaki tua berumur 70 tahun, profesinya untuk pelacak kayu serta masih membujang. Mukhlisin yang lajang lapuk dirumorkan tidak waras sebab bercinta dengan kecubung serta menyebutnya untuk "Mayang" yakni gadis yang pernah dia lamar yang sebenarnya kekasih Samin waktu muda dahulu. Mayang serta Samin jatuh hati serta lamaran Samin tidak diterima orang-tua Mayang sebab ketidaksamaan posisi. Mayang lantas bersumpah tidak menikah terkecuali dengan Samin sampai selanjutnya dia melajang serta diketahui untuk perawan tua di kampungnya, sesaat Samin punyai banyak istri.


Samin memang lelaki tua bangka pemalas yang kurang ajar, sesudah Rukiah berkorban jadi istri serta budak yang perlu mengatur kebun karet sendirian sebab Samin cuma hidup dari upah veterannya, Samin justru menikah dengan Dewi rekan sepermainan Rukiah, perawan tua berumur 40 tahun. Beberapa orang membenci Samin serta mengatai-ngatai Dewi untuk wanita edan sebab ingin menikah dengan lelaki pemalas serta tukang kawin.


Pada umur 90 tahun Samin rupanya cukup ada serta mempunyai rumah panjang cukup istimewa di Belalau, Lampung Barat. Dia hidup cukup ada dengan mengurus kebun karet. Samin dikenal juga untuk lelaki yang sudah mati 2x, apabila dahulu orang mengingatnya untuk veteran, makin dia tua Samin diketahui untuk pujangga. Samin tua menyenangi bunga kecubung. Menurut dia kecubung ialah bunga yang rendah hati, bukannya memperlihatkan mahkotanya ke langit, kecubung malah menghadap bumi.


Kecubung teladan untuk kesetiaan serta solidaritas sebab bunga kecubung tidak sempat mekar sendirian. Menguncup bersama-sama. Mekar bersama-sama. Luruh bersama-sama. Lantas Samin meninggal dunia, dengan nisan cuma tercatat namanya saja. Beberapa pengelana mengira-ngira apa Samin sang tukang kawin akan hidup lagi?


Bunga Kecubung


Jadi demikianlah penafsiranku atas cerita Samin sang penggemar dalam buku ini. Cerpen-cerpen dalam buku ini, awalnya dimuat dalam beberapa media seperti Kompas, Jawa Pos, Media Indonesia, Republika serta AtjehTimes semenjak 2011-2014. Untuk pembaca yang sedikit bingung dengan cerita sang Samin yang melompat-lompat dalam semasing cerita berdiri sendiri membuat otakku kerja bertambah keras. Minimal ada beberapa nama tempat serta bukit atau gunung yang perlu dicari tahu dimana lakasinya di Sumatera.


Serta simpulannya, walau kemungkinan saya salah, cinta memang tidak sempat tua serta dia alami waktu naik turun umpama spiral. Tujuanku, sprial berduri sebab cinta mempunyai rasa suka serta sakit yang bersisian.


Buku yang diedarkan oleh Gramedia Pustaka Penting tahun 2014 ini diperlengkapi dengan contoh yang cantik serta unik, yang memberi deskripsi mengenai aksentika penjelajahan cinta Samin, Mukhlisin serta bunga kecubung. Mengenai cinta yang punyai banyak bagian serta pengertian. Maaf pada penulis bila pandanganku tidak sebanding dengan isi kepalamu, tabik...


Depok, Agustus 2015


Postingan populer dari blog ini

After tax obligation reduces derailed the ‘California desire,' is actually the condition obtaining rear on the right track?

assess food insecurity

A fading sense of ownership